Cerdas Ala Ahok: Cara Membangun Pola Pikir Kritis di Sekolah

Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, jujur, dan berpikiran kritis. Gayanya yang blak-blakan namun berbasis data membuatnya menjadi figur yang menginspirasi banyak orang, terutama dalam bidang pendidikan. Salah satu warisan pemikiran Ahok yang patut digali adalah bagaimana menumbuhkan pola pikir kritis di kalangan pelajar sejak dini.

Pendidikan yang Mengasah Logika, Bukan Sekadar Hafalan

Ahok pernah menyampaikan bahwa pendidikan tidak boleh hanya mencetak siswa pintar di atas kertas, melainkan menciptakan generasi yang mampu bertanya, menganalisis, dan mengambil keputusan. Pola pikir kritis ini penting dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Sekolah seharusnya bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk berdiskusi, mengembangkan logika, dan merangsang keberanian berpikir beda.

Kurikulum pun harus mampu memfasilitasi murid untuk tidak hanya menghafal teori, tetapi memahami dan mempertanyakan konsep. Guru harus berperan sebagai fasilitator dialog, bukan satu-satunya sumber kebenaran. Ketika siswa terbiasa bertanya “mengapa” dan “bagaimana”, di situlah proses berpikir kritis mulai terbentuk.

Baca Juga:

Sekolah di Jepang: Kenapa Muridnya Diajari Kebersihan dan Disiplin Sejak Kecil?

Menerapkan pola pikir kritis ala Ahok berarti menanamkan nilai kejujuran, keberanian, dan keterbukaan terhadap perbedaan. Sekolah yang menciptakan iklim debat sehat, penghargaan terhadap opini, dan toleransi atas keberagaman akan melahirkan generasi tangguh yang siap membangun negeri dengan integritas dan akal sehat. Ini bukan sekadar teori, tapi strategi nyata menuju masa depan yang lebih cemerlang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *